Friday, May 05, 2006

lagi malu sama diri sendiri

Hidupku itu mengalir seperti air. Rasa-rasanya aku hanya menjalani apa yang ada sudah seharusnya aku jalani. Kadang2 aku ga sadar bahwa hidup juga menawarkan berbagai pilihan dan keputusan untuk memilih salah satu dari pilihan itu akan mempengaruhi diri kita.

Kemaren pas pulang kerja dijalan yg biasa aku lewatin, aku ngeliat lagi nenek tua pemulung yang aku pernah liat sebelumnya. Terbersit niat untuk memberikan sedikit uang buat nenek itu krn aku tau pasti dia sangat membutuhkan. Dan seperti kejadian yang lalu niat itu urung lagi aku lakukan. Kakiku terus aja melangkah bergegas pulang sambil mendengarkan bisikan setan ditelinga, ' oiya kan lagi ga punya recehan.. udah ah cepet2 pulang udah mulai gerimis dll..' dan aku pun memilih untuk tidak peduli. dan dalam persekian detik itu sebuah keputusan sudah menjadikan aku sebagai orang yg tidak punya perasaan. Padahal ada beberapa lembar 50 ribuan didompet krn siangnya aku habis ke ATM. memberikan selembar 50 ribuan sebenarnya juga ga masalahkan.. ga akan bikin aku miskin mendadak. tapi kenapa yg terpikir malah uang recehan? Atau hujan.. aku masih cukup kuat untuk berlari kerumah dan kalopun aku sempet kehujanan, toh aku bisa langsung mandi dan istirahat di kamar yg cukup nyaman. sedangkan nenek itu, dengan fisik yang terlihat sangat lemah dan lelah mungkin harus berjalan jauh untuk sampai kerumahnya. itu juga klo dia punya rumah. lagian berapa lama siy waktu yang akan butuhkan untuk sebentar menoleh ke nenek itu? paling cuma semenit... tapi nyatanya malam itu aku memilih untuk berlalu.. sambil berpikir ah.. masih ada hari besok ini. masih ada kesempatan bantu nenek tua itu lagi...

Padahal, sadar ga? bahwa pemikiran manusia akan harapan hari esok itu kayaknya sebagian juga hasil bisikan setan. membuat kita lalai, bikin kita menunda2 berbuat sesuatu. kita dibuat lupa akan kuasa Allah bahwa Dia bisa menghentikan hidup kita kapan aja. Seminggu lagi, sejam, semenit bahkan persekian detik tanpa kita tahu sebelumnya. Atau Dia juga bisa dengan sangat mudah menghilangkan kesempatan tak peduli seberapa besarnya kita berharap.. dan pada saat itu terjadi kebanyakan kita tinggal menyesal bahwa waktu dan kesempatan2 yg sudah diberi Allah banyak sekali yang kita sia2kan...

Dan kembali aku juga hanya bisa tersungkur didepanNya. sembari memohon Allah dengan sifat Maha pengasihNya masih memberi aku nikmat yang paling berharga yaitu waktu.. sehingga aku masih punya kesempatan untuk memperbaiki diri. semoga...

No comments: