tentang bahagia

Seorang teman berkomentar kalo tulisan-tulisan di blog ku kebanyakan melow dan sendu. dia menyarankan agar aku menulis sesuatu hal yang lebih ceria dan menyenangkan sehingga yang membacanya juga ikut senang. hari ini aku mencoba mengikuti sarannya. lama aku cuma tercenung di depan komputer. tak ada satupun huruf bisa kuketik. kapan aku merasa senang?bahagia seperti apakah rasanya? apakah aku pernah benar-benar merasakannya? rasa-rasanya kalo ngga sedang merasa 'biru' (istilah untuk perasaan murung dan muram) semua hal tampak biasa-biasa saja. masalahnya kadang-kadang kita sering memanipulasi perasaan kita sendiri dan merasa bahwa jika kita jarang merasa benar-benar senang, maka ada yang salah dalam diri kita. benarkah begitu? bagaimana kalo seperti itu kenyataannya. apa tidak lebih bermasalah jika kita hanya pura-pura bahagia?
Rasanya sudah lama sekali aku benar-benar merasa senang. tertawa lepas tanpa beban. mungkin belasan tahun yang lalu. saat aku masih anak-anak, ketika hidup masih begitu murni dan segala hal masih tampak sederhana. benarkah hidupku begitu menyedihkan? atau aku hanya hamba Allah yang lalai mensyukuri nikmatNya? aku ngga tau. tapi bukankah rasa syukur dan bahagia adalah dua hal yang berbeda?