Wednesday, March 08, 2006

renungan untuk diri sendiri

Kemaren aku baca sebuah artikel yang memuat profile seorang DJ wanita. Salah satu pertanyaan dalam interviewnya adalah ‘hal apa yang paling dia takuti?’ Dan dia menjawab ‘Saat berurusan dengan Yang di Atas. Jika Tuhan berkehendak apapun pasti bisa terjadi’ rupanya dia pernah mengalami kecelakaan 2 kali yang menyebabkan dia trauma. Yang menarik menurutku dari pernyataan tsb adalah kesan bahwa seolah-olah Tuhan hanya berurusan dengan makhlukNya pada saat musibah terjadi atau maut mendekat. Jadi dimanakah Tuhan saat dia dalam kesenangan atau kebahagiaan? Atau saat dia menjalani aktivitasnya sehari-hari? Apakah Tuhan hanya terasa hadirnya saat nyawa kita diujung tanduk atau nafas kita nyaris terhenti? Betapa menakutkannya Tuhan jika Dia hanya ada untuk mencabut nyawa kita..Padahal seharusnya tidak begitu bukan?
Kekuasaan Tuhan sangatlah tidak terbatas. Dia Maha Segala-galanya. Kita hanya makhluk ciptaanNya yang maha lemah. Yang bahkan tidak dapat menggerakkan sehelai rambut kita tanpa kehendakNya. Kita bisa bekerja, belajar, makan, tidur, berjalan dan melakukan aktivitas kita yang lain hanya karena Dia berkehendak demikian. Dengan kata lain tidak ada satupun hal yang bisa kita lakukan atau rasakan diluar kekuasaanNya. Tapi kita memang seringkali lalai. Kita menjadi sombong saat kita mendapatkan kesuksesan. Menjadi angkuh saat memperoleh keberhasilan. Lupa diri saat kita dalam kesenangan dan suka cita. Saat kebahagiaan datang kita lupa bahwa itu adalah anugrah dariNya, saat kesusahan datang pun kita kerap lupa bahwa Dia ada untuk memberikan ujian buat kita. Sehingga kita mensikapi keduanya dengan tindakan-tindakan tercela dan tidak bertanggungjawab. Samasekali tidak mencerminkan kita adalah hambaNya yang seharusnya selalu tersungkur dalam rasa syukur yang tak pernah putus. Ashtagfirullah...
...Death-Life Life-Death there’s only a hair between…

No comments: